Crystal skull merupakan salah satu artifak yang mengagumkan dari peradaban masa lampau. Pada awal penemuan crystal skull, banyak yang tidak percaya jika artifak tersebut dibuat oleh peradaban masa lampau seperti peradaban Maya dan Aztec, karena detail yang sempurna pada artifak tersebut. Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan ilmu pengetahuan yang pesat, banyak yang mulai meneliti kebenaran dan misteri yang tersimpan dalam crystal skull.
Crystal skull merupakan pahatan berbentuk tengkorak manusia yang terbuat dari kristal quartz bening yang lebih dikenal dengan batu kristal. Artifak ini diklaim oleh penemunya berasal dari peradaban pra- Kolombia - Mesoamerika, walaupun belum ada bukti ilmiah yang menyatakan bahwa artifak tersebut berasal dari peradaban tersebut.
Crystal skull tidak hanya ditemukan sebuah, melainkan ada beberapa yang ditemukan dan telah disimpan di museum - musem terkenal di dunia. Banyak dari crystal skull ini diklaim berasal dari peradaban yang sama, yaitu peradaban pra-Kolombia seperti Maya dan Aztec. Penelitian tentang crystal skull dilakukan di British Museum pada tahun 1967, 1996, dan 2004 yang menemukan bahwa terdapat lekukan garis yang menandai bagian gigi ( crystal skull yang diteliti oleh British Museum tidak mempunyai rahang bawah ) yang diukir dengan menggunakan peralatan seperti yang digunakan oleh perajin emas. Peralatan ini dikembangkan pada abad ke-19, yang membuat teori tentang asal muasal crystal skull dari peradaban Aztec maupun Maya diragukan.
Jenis kristal ditentukan dengan pengujian kandungan chlorite, dan teknik ini hanya ditemukan di Madagaskar dan Brazil. Setelah diteliti kembali, teknik ini tidak pernah ditemukan dalam peradaban pra-Kolombia tersebut.
Kristal Quartz, Bahan Utama Pembuatan Crystal Skull
Penelitian akhirnya menyimpulkan jika crystal skull tersebut diukir pada abad ke-19 di Jerman seperti di kota Idar-Oberstein dan kristal Quartz tersebut diimpor dari Brazil.
Museum Inggris dan Museum Prancis kemudian mengadakan pameran tentang crystal skull ini. Peneliti kemudian menelusuri kembali asal crystal skull tersebut dan ternyata crystal skull tersebut dibeli dari seorang penjual barang - barang antik dan arkeologi asal Prancis yang bernama Eugène Boban yang menjalankan usahanya di Mexico City antara tahun 1860 - 1880. Boban diduga merupakan sumber dari crystal - crystal skull yang dipajang di berbagai Museum.
Penelitian selanjutnya menunjukkan bahwa pada tahun 1992, Institut Smithsonian telah memiliki crystal skull yang didapatkan dari seseorang tak dikenal. Orang tersebut mengatakan jika ia mendapatkan crystal skull tersebut di Mexico City , dan itu adalah artifak penting dari peradaban Aztec. Setelah diteliti, ternyata crystal skull tersebut juga berasal dari Boban yang mengatakan ia memperoleh crystal skull itu dari seorang sumber di Jerman.
Hasil penelitian khusus mengenai crystal skull dipublikasikan oleh Journal Archaelogiocal Science pada bulan Mei 2008. Penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti yang berasal dari Inggris dan Amerika itu menggunakan Mikroskop Elektron dan X - Ray Crystallography. Tim peneliti dari Inggris dan Amerika menemukan bahwa crystal skull dari Museum Inggris dibuat dengan sejumlah bahan amplas kasar seperti aluminium oksida serta berlian, dan dibentuk dengan menggunakan piringan berputar yang terbuat dari logam yang telah disesuaikan. Crystal skull dari Institut Smithsonian dibuat dengan menggunakan amplas yang berbeda, yang dikenal dengan nama komponen silikon - karbon ( carborundum )yang merupakan bahan sintetik yang sama digunakan dalam industri modern saat ini. Karena bahan sintesis ini hanya tersedia di abad ke-20, peneliti menyimpulkan bahwa crystal skull tersebut dibuat di era 50'an.
Walaupun pada awalnya dikatakan sebagai artifak yang berasal dari peradaban Maya atau Aztec, tidak ada satu pun bukti dokumentasi dari penemuan ini. Hal inilah yang membuat peneliti curiga akan asal muasal crystal skull, sehingga dengan peralatan yang semakin canggih, para peneliti berhasil mengungkap misteri crystal skull.
Meski para peneliti telah berhasil menemukan teknik dan asal dari crystal skull ini, crystal skull ini masih menarik bukan ? Dengan teknik pembuatan khusus bisa dihasilkan suatu karya yang indah, bahkan crystal skull kerap digunakan dalam film - film adventure dan diangkat ke dalam game.
Setelah hasil penelitian tersebut dipublikasikan, crystal skull tersebut kemudian dipindah ke National Museum of Natural History sebagai artifak palsu. Menurut saya walaupun dikatakan "palsu", banyak orang yang tidak dapat membuat crystal skull seperti itu meski dengan menggunakan alat - alat modern sekalipun, karena karya seni yang asli tidak dapat ditiru. Tetapi, setidaknya kita tahu darimana crystal skull tersebut berasal.
0 comments:
Post a Comment